Mengevaluasi pada setiap tahap batch dan kontinyu dalam proses pembuatan:
Apakah prosesnya layak secara teknis? (Ini ditentukan di tingkat laboratorium, desain flowheet, dan pilot plant).
jawab:
Pada skala laboratorium proses batch layak, karena proses tahapanya secara kecil dan cocok dengan alat-alat laboratorium. Proses kontinyu kurang layak, karena produksi yang digunakan besar dan pada laboratorium tidak bisa menampung dalam jumlah besar.
Flowsheet pada batch dilakukan dengan beberapa tahap. Layak pada industri fine
Flowsheet pada proses kontinyu dilakukan dengan satu tahap langsung menghasilkan produk. Layak pada industri bulk. In = input, Out = produk
Pilot plant pada proses batch , contohnya pada produksi senyawa metabolit sekunder. Beberapa proses, yaitu yang pertama ekstraksi
Yang kedua yaitu proses pemisahan senyawa metabolit sekunder
Pilot plant pada proses kontinyu, contohnya pada produksi industri susu dibawah ini:
Apakah ini menarik secara ekonomi?
jawab:
Secara ekonomi proses batch lebih menggiurkan daripada proses kontinyu karena produknya seperti esential oil memiliki nilai jual yang tinggi.
Seberapa besar risikonya (secara ekonomi, teknis)?
jawab:
Secara ekonomi resiko pada proses batch lebih besar daripada proses kontinyu karena kebutuhan energi tinggi seperti pada pemanasa dan siklus kristalisasi dingin/distilasi. Secara teknis proses batch lebih mudah dikendalikan, flexible, keserbagunaan operasional, serta mudahnya operasi pada berbagai kondisi.
Berikan contoh industri lain yang menggunakan proses batch atau kontinyu?
jawab:
Industri batch: PT Indomilk, Nestle, Nissin, Indofood.
Industri kontinyu: PT kimia farma, Rhoto Laboratories Indonesia, aroma atsiri indonesia.
Jelaskan perbedaan industri bulk dengan fine pada industri kimia dan berikan contoh industri-industrinya?
jawab:
Bahan kimia dibedakan menjadi dua, yaitu : bahan kimia curah atau bulk dan bahan kimia fine. Bahan kimia fine merupakan bahan-bahan yang diproduksi dalam jumlah sedikit yang akan diproses lebih lanjut menjadi bahan kimia curah. Bahan kimia fine menyediakan sarana untuk hal-hal seperti obat-obatan, wewangian, dan zat tambahan dalam makanan. Industri yang bergerak untuk memproduksi bahan kimia murni disebut Fine Chemical Industry. Sedangkan bahan kimia curah atau bisa disebut sebagai bahan kimia komoditas merupakan bahan kimia yang diproduksi dalam skala besar sebagai produk lanjutan dari bahan kimia murni. Beberapa contoh bahan kimia curah adalah amonia, asam sulfat, dan natrium hidroksida, yang semuanya dibuat di pabrik kimia besar melalui berbagai proses yang berbeda. Industri yang bergerak untuk memproduksi bahan kimia curah disebut Bulk Chemical Industry.
Contoh Bulk industri adalah industri makanan seperti indomie yang diproduksi oleh PT. Indofood. Selain itu, juga ada PT. Nissin Biscuit Indonesia. Perusahaan ini bergerak dengan contoh produk roti-rotian. Termasuk bulk industri karena proses pembuatan produk dilakukan dalam skala besar, continous, dan dengan harga jual yang murah
Contoh industri di bidang fine di Indonesia yaitu PT. Rhoto Laboratories Indonesia. Perusahaan ini terletak di Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi obat mata. Selain itu, salah satu contoh industri berbasis fine industri adalah produksi antiobiotik. Salah satu perusahaan yang merupakan produsen antibiotik adalah PT. Meiji Indonesia. PT. Meiji Indonesia juga memproduksi berbagai macam obat resep dokter, produk OTC, dan obat hewan. Ini termasuk fine industri karena produk diproduksi dalam jumlah terbatas dengan proses multi-batch kimia atau proses bioteknologi.
Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek dalam proses di industri kimia untuk menghasilkan produk yang berkualitas, kapasitas produksi dapat dimaksimalkan, dan produk dengan harga yang dapat diterima oleh masyarakat? Kemudian jelaskan sertifikat-sertifikat yang harus dimiliki oleh suatu produk agar diterima di market misalnya Halal, Kosher, CoA, Product of Specification, MSDS, CAS dan lain-lain?
jawab:
Aspek Industri kimia:
Pengembangan prosses atau produk baru dari bahan baku yang murah
Dalam pabrik kimia modern operasi sistem produksi biasanya telah berlangsung secara kontinyu dengan pengendalian secara otomatik. Hal yang mendasar dalam menentukan biaya produksi adalah harga bahan baku. Hampir 60-85% harga produk dipengaruhi oleh harga bahan baku. Jika suatu proses telah tersedia, bahan baku yang murah selalu dicari untuk dikombinasikan dengan bahan yang umum dipakai pada perbandingan tertentu, sehingga produk yang dihasilkan relatif lebih murah.
Meminimalisir waste
Menggunakan pelarut ramah lingkungan, pendaur ulangan bahan baku yang masih dapat dimanfaatkan.
Adanya quality control
memastikan kualitas produksi apakah sesuai SNI atau tidak.
Istilah:
Halal
istilah dalam hukum tentang makanan Islam
Kosher
istilah dalam hukum tentang makanan Yahudi
CoA
daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya.
product of Specification
Spesifikasi produk yang berisi suatu perincian.
MSDS
kependekan dari material safety data sheet memuat informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya.
CAS
merupakan bagian dari American Chemical Society, memberikan identitas / tanda ini untuk setiap bahan kimia yang telah dijelaskan dalam literatur, untuk memudahkan pencarian, karena bahan kimia sering memiliki banyak nama.
Bahan alam dapat menghasilkan dua metabolit yaitu metabolit primer (karbohidrat, protein, enzim, dan lemak/lipid) dan metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid, steroid, caretonoid, vitamin, dan terpenoid). Tuliskan backbone dari struktur-struktur kimianya. Jelaskan apa yang membedakannya dan berikan contoh-contoh industri yang memanfaatkan hasil-hasil bahan alam tersebut baik industri yang memanfaatkan hasil-hasil metabolit primer dan metabolit sekunder beserta produk-produknya?
jawab:
Metabolit primer
contoh industri :
PT Indofood-produksi mie instan(karbohidrat), PT Fast Food Indonesia-ayam goreng(protein, lemak), PT Sarana Tani Utama-sarden(lemak dan protein)
karbohidrat
protein
lipid
enzim
Metabolit sekunder
contoh industri:
PT Aroma atsiri indonesia- minyak cengkeh/pala/nilam, PT Indeso aroma- produksi parfum, PT Victoria Care Indonesia- produksi kosmetik/parfum
struktur:
steroid
flavonoid
alkaloid terpenoid
vitamin c karotenoid
Perbedaanya pada metabolit primer secara langsung terlibat dalam perkembangan, pertumbuhan primer dan reproduksi, bersifat esensial, jumlahnya banyak. Sedangkan metabolit sekunder secara tidak langsung terlibat dalam metabolisme saat memainkan fungsi ekologis penting dalam tubuh, bersifat nonesensial, jumlahnya sedikit.
Kerjakan:
a.Terdapat berbagai metode untuk mendapatkan suatu ekstrak dalam raw material bahan alam di Industri Essential Oil. Salah satunya adalah dengan metode Refluks. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode Refluks tersebut? Berikan alasan kenapa untuk mendapatkan ekstrak tersebut harus menggunakan proses refluks tidak dengan menggunakan proses ekstraksi yang lain misalnya maserasi, soxhletasi atau perklorasi?
jawab:
Metode Reflux merupakan metode ektraksi cara panas (membutuhkan pemanasan pada prosesnya), secara umum pengertian refluks sendiri adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang ralatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi berkesinambungan.
Metode ini banyak digunakan daripada yang lain karena dapat mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.
b.Di market ada berbagai jenis produk-produk bahan alam seperti produk ekstrak, oleoresin, absolute, essential oil, tinture, concrete, resinoid, pomade, hydrosol, dan lain-lain. Apa yang membedakan pada produk-produk bahan alam tersebut? Bagaimana cara mendapatkan produk-produk tersebut dalam suatu raw material bahan alam tersebut?
jawab:
Perbedaanya yaitu pada proses pembuatan akhir-nya. Contoh, pada produk ekstrak diperoleh dari hasil ekstraksi saja. Namun pada oleoresin diperoleh dari tahap ekstraksi kemudian dipisahkan dengan rotary evaporator sehingga tahap produk oleoresin lebih panjang daripada tahap produk ekstrak.
Cara mendapatkan produknya yaitu pada produk ekstrak dengan cara mengekstraksi bagian bahan baku, seringkali dengan menggunakan pelarut seperti etanol atau air. Pada produk oleoresin dengan ekstraksi. Kemudian, larutan hasil ekstraksi dipisahkan antara ampas dan filtratnya dengan menggunakan penyaring vakum. Filtrat yang diperoleh kemudian dipisahkan pelarutnya dengan menggunakan alat rotary evaporator dengan suhu 70̊C hingga terbentuk oleoresin yang pekat. Pada produk minyak atsiri sebagian diproduksi dari bahan tanaman di mana mereka dihasilkan oleh berbagai jenis distilasi (misalnya air atau hidrodistilasi atau distilasi uap).
c. Untuk mendapatkan komponen minyak atsiri dalam suatu raw material bahan alam biasanya digunakan proses destilasi. Apa yang saudara ketahui tentang destilasi? Ada berbagai macam proses desitilasi, seperti destilasi sederhana dan fraksinasi apa perbedaannya?
jawab:
Distilasi adalah suatu proses yang di dalamnya suatu cairan atau uap campuran dari dua atau lebih substansi dipisahkan ke dalam fraksi-fraksi komponennya dengan kemurnian yang diinginkan melalu pemakaian atau pelepasan kalor. Ada 4 jenis distilasi yaitu distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini (distilasi fraksionasi) terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar