Pengertian Halogen
Tipe | F | Cl | Br | I | At |
Konfigurasi elektronik | [2He] 2s2 2p5 | [10Ne] 3s2 3p5 | [18Ar] 3d10 4s2 4p5 | [14Kr] 4d10 5s2 5p5 | [50Xe] 4f10 5d10 6s2 6p3 |
Jari-jari, X(pm) | 133 | 184 | 196 | 220 | - |
Jari-jari kov., X2 (pm) | 72 | 100 | 114 | 133 | - |
Jari-jari V d Waals (pm) | 135 | 180 | 195 | 215 | - |
Skala Pauling | 4,0 | 3,0 | 2,8 | 2,5 | 2,2 |
Tingkat oksidasi umum | -1 | -1,+1,+3, +5, +7 | -1,+1,+3, +5, +7 | -1,+1,+3, +5, +7 | - |
Energi ionisasi ke 1 (kJ mol-1) | 1680,6 | 1255,7 | 1142,7 | 1008,7 | 926 |
Afinitas elektron (kJ mol-1) | 332,6 | 348,5 | 324,7 | 295,5 | 270 |
E°/V (1/2 X2→X-1+ e) | -2,87 | -1,36 | -1,07 | -0,535 | -0,3 |
Energi ikat X-X, (kJ mol-1) | 155 | 240 | 190 | 149 | - |
Polarisabilitas (cc/atom) | 1,04 x10-24 | 3,66 x10-24 | 4,77x10-24 | 7,10 x10-24 | |
Titik leleh , X2(°C) | -219 | -101 | -7 | +114 | |
Titik didih , X2 (°C) | -188 | -34 | +60 | +185 | |
Titik didih, H-X, (°C) | 19.5 | -85 | -67 | -36 | |
Energi ikat H-X, (kJ mol-1) | 565 | 428 | 362 | 295 |
Golongan halogen adalah kelompok unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali ( golonhgan I A). Alkali tanah adalah kelompok logam yang sangat reaktif, elektropositif sedangkan halogen adalah kelompok nonlogam yang sangat reaktif, elektronegatif. Paling reaktif untuk alkali terdapat pada unsur paling bawah sedangkan halogen terdapat pada unsur yang paling atas dari golongannya dalam sistem periodik unsur.
Unsur- unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA yang terdiri dari unsur Flourin(F), Klorin(Cl), Bromin( Br), Iodin(I), dan astatin(At). Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinya pemebntukan garam. Pada bagian ini unsur Astatin tidak dibahas karena bersifat radioaktif dengan waktu paruh pendek sehingga jarang ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.
Penemuan unsur-unsur halogan selalu membawa perbaikan-perbaikan dalam ilmu pengetahuan kimia. Sebagai contoh penemuan gas hijau klorin dari senyawa asamnya hidroklorida oleh scheele pada tahun 1774, membawa konsekuensi pembaruan definisi asam yang pada mulanya dipahami sebagai senyawa mengandung oksigen. Konsep asam ini akhirnya benar-benar ditinggalkan setelah pada tahun 1810 Davy berhasil membuktikan bahwa klorin adalah benar-bemar unsur baru, bukan senyawa yang mengandung oksigen. sehingga posisi elektron makin mudah terdistribusi secara tak homogen di sepanjang waktunya. Dengan demikian berakibat naiknya gaya dispersi atau atau gaya London, dan pada gilirannya mengakibatkan naiknya titik leleh dan titik didih molekul yang bersangkutan. Tingkat oksidasi flourin selalu -1, sedangkan yang lain (Cl, Br dan I ) bervariasi -1,+1. +3, +5 dan +7 . Oleh karena itu, senyawa halogen dengan tingkat oksidasi menengah dapat menengah dapat mengalami disproporsionasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar