Terdapat dimana dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin D?
jawab:
Vitamin D, dari makanan maupun kulit dimetabolisme di hati menjadi 25(OH)D oleh enzim 25-hidroksilase dan akan tersedia sebagai cadangan di sirkulasi dengan waktu paruh 2-3 minggu. Di dalam darah, 25(OH)D terikat dengan DBP membentuk komplek 25(OH)D-DBP. Proses metabolisme kedua terjadi di ginjal, dimana 25(OH)D mengalami hidroksilasi pada C-1, membentuk metabolit teraktif yaitu 1,25-dihydroxyvitamin D (calcitriol), dan juga pada C-24 membentuk metabolit inaktif yaitu 24,25-dihydroxyvitamin D (24 -hydroxycalcidiol). 2 Calcitriol terikat pada reseptor inti sel, vitamin D receptor (VDR), yang ada di ginjal, usus kecil dan tulang. Di ginjal, 1,25(OH)2D menstimulai reabsorpsi kalsium tubulus proksimal. Di usus kecil, 1,25(OH)2D menstimulasi absorpsi kalsium dan fosfat. 1,25(OH)2D dan hormon paratiroid memobilisasi kalsium dari jaringan tulang dengan cara menstimulai osteoklas.
Defisiensi atau kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rakhtis terdapat pada anakanak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat ekurangan kalsium dan fosfat.
Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin D
jawab:
vitamin D: (I) ergocalciferol (vitamin D 2 ), (II) cholecalciferol (vitamin D 3 ), and (III) 25-hydroxy- cholecalciferol.
Terdapat dalam bahan makanan apa, dan apa yang terjadi jika tubuh kekurangan vitamin C
jawab:
Sumber vitamin C berasal dari pangan terutama sayur dan buah utamanya yang rasanya asam seperti jeruk, nenas atau tomat. Pada sayuran, kandungan vitamin C banyak terkandung pada sayuran daun-daunan dan jenis kol.
Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran yang segar.
Tuliskan struktur Vitamin E ?
jawab:
Sebutkan fungsi vitamin E dalam makhluk hidup !
jawab:
Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksi yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal bebas peroksil selanjutnya. Dengan demikian á – tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasi yang reversible, cincin kromana dan rantai samping akan teroksidasi menjadi produk non radikal bebas.
Terdapat dalam bahan makanan apa dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin B1?
jawab:
Tiamin dapat ditemukan di sebagian besar makanan, namun sumber makanan kaya tiamin meliputi biji-bijian, beras merah, daging babi, unggas, kacang kedelai, kacang-kacangan, kacang kering, kacang polong, dan produk biji-bijian sereal.
Defesiensi tiamin dapat menyebabkan rusaknya metabolisme karbohidrat. Selain itu, menyebabkan sistem imun tidak protektif sehingga menurunkan ketahanan terhadap infeksi M.tuberculosis.
Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin B1 !
jawab:
Terdapat dimana dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin B6?
jawab:
Hati, ikan mackel, alpukat, pisang, daging, sayuran dan telur merupakan sumber vitamin B6 yang terbaik. Defisiensi yakni timbulnya anemia perniciousa dan gejala neurologis.
Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin B6 !
jawab:
pyridoxine pyridoxal pyridoxamine
Apa fungsi vitamin B6 dalam anabolisme protein?
jawab:
Vitamin ini diperlukan pada saat tubuh membentuk protein dengan mengubah asam amino yang terdapat dalam makanan.
Tuliskan struktur dan nama lain dari Vitamin C ?
jawab:
Tuliskan reaksi oksidasi dari vitamin C (Reaksi dengan reagen Fehling) !
jawab:
Mengapa vitamin C dipakai sebagai antioksidan ?
jawab:
Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Vitamin C juga sebagai antioksidan dan prooksidan. antioksidan dapat menankap radikal bebas sehingga menghambat proses oksidasi. Vitamin C merupakan antioksidan yang bekerja dalam cairan ekstraseluler karena mempunyai sifat kelarutan yang tinggi dalam air. Vitamin C dapat mereduksi superoksida, hidrogen peroksida radikal hidroksida dan oksigen reaktif lain yang dapat muncul baik secara intraselullar maupun ekstraselular.
Mengapa reagen fehling harus dipisahkan dalam bentuk Fehling A dan Fehling B!
jawab:
Fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan larutan yang terdiri dari NaOH dan NaK-tartrat. Fehling asli secara meluruh dibuat dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B karena harus dicampurkan sebelum digunakan alias pereaksi ini kurang stabil. Itulah sebabnya pereaksi ini dipisahkan.
sumber :
Borel, P & Caillaud, Denis & Cano, Noël. 2013. Vitamin D Bioavailability: State of the Art. Critical reviews in food science and nutrition. 55. 10.1080/10408398.2012.688897.
Chowdhury, Mohammed. (2016). Determination of amount of Vitamin C (Ascorbic Acid) from supplied commercial tablets by using Iodometric titration.
Fauzi, et al. 2019. Peran Tiamin (Vitamin B1) dalam Meningkatkan Aktivitas Makrofag Alveolar terhadap Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis. Majority. 8.1 (1)
Pakaya, David. 2014. PERANAN VITAMIN C PADA KULIT. Jurnal Ilmiah Kedokteran. No.2(1)
Puspa, Y., Dewi. An Overview: VITAMIN D. Link: https://www.researchgate.net/profile/Yunika_Puspa_dewi/publication/319997190_An_Overview_VITAMIN_D/links/59c5bbe0458515548f28cdf6/An-Overview-VITAMIN-D.pdf. Diakses pada 3 Juni 2020
Sylvester, Paul & Shah, Sumit. (2005). Mechanisms mediating the antiproliferative and apoptotic effects of vitamin E in mammary cancer cells. Frontiers in bioscience : a journal and virtual library. 10. 699-709. 10.2741/1565.
Triana, Vivi. 2006. MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYA DALAM TUBUH MANUSIA. Jurnal Kesehatan Masyarakat. I (1)
Yuniati, H., Almasyuri. 2012. KANDUNGAN VITAMIN B6, B9, B12 DAN E BEBERAPA JENIS DAGING, TELUR, IKAN DAN UDANG LAUT DI BOGOR DAN SEKITARNYA. Penel Gizi Makan. 35(1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar