Apakah Vaksin coronavirus bisa dibuat?
jawab:
Menurut saya vaksin corona bisa dibuat. Sebenarnya tubuh manusia yang terkena virus corona akan memproduksi suatu imun secara alami. Dunia medis akan mempelajari bagaimana mekanisme yang terjadi dari masuknya virus tersebut ke tubuh dan perlawanan imun terhadap virus tersebut. Salah satu contoh perkembangan vaksin virus corona, terutama vaksin Covid-19 yang sekarang telah mewabah di dunia yaitu vaksin mRNA-1273. Vaksin ini dibuat berdasarkan urutan genetik RNA virus.
Beberapa metode yang digunakan dalam memproduksi suatu vaksin adalah dengan menggunakan virus aslinya.Contohnya pada penyakit campak dan rubela (MMR) yang dibuat menggunakan versi lemah virus yang tidak dapat menyebabkan infeksi besar-besaran. Caranya dengan mengambil strain utama dari flu dan sepenuhnya men nonaktifkanya.
- Ardi Priyatno Utomo.2020. Pasien Pertama Terima Suntikan Vaksin Virus Corona, Inilah Identitasnya. https://www.kompas.com/global/read/2020/03/18/125600170/pasien-pertama-terima-suntikan-vaksin-virus-corona-inilah-identitasnya?page=all. diakses pada 27 Maret 2020
-jps.2020. Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200326063611-199-486903/ilmuwan-islandia-temukan-40-mutasi-virus-corona. diakses pada 27 Maret 2020
-
Desain pembuatan vaksin coronavirus kaidah teknik bioteknologi?
jawab:
Salah satunya dengan metode plasmid. Dalam percobaan ini, diujikan pada seekor tikus. Desainya yaitu:
Membuat Immunogen and plasmid
Plasmid mengkode dengan versi berbeda pada protein (S) SARS-CoV yang disintesis menggunakan kodon tubuh yang disukai. Gambaran protein dikonfirmasi dengan analisis berbentuk blot/titik dengan serum dari pasien yang sembuh.
Vaksinasi
Tikus betina dengan umur 6-8 minggu diberi imun dengan 25 mg plasmid DNA pada 200 ml PBS(pH 7,4) pada minggu 0,3, dan 6.
Analisis Sitometrik pada Sitokinin intraseluler
Sel T CD4+ and CD8+ direspon dengan ICC( intracellular cytokine flow
cytometry) untuk IFN-γ and TNF- α yang sebelumnya digambarkan dengan untaian peptida untuk menutup protein SARS-CoV. Sel kemudian diperbaiki, ditandai dengan antitikus monoklonal CD3, CD4, CD8, IFN-γ and TNF- α. Sel positif IFN-γ and TNF- α pada populasi sel CD4+ and CD8+ dianalisis dengan program Flowjo.
ELISA untuk anti-SARS-S IgG pada tikus
anti-SARS-S IgG pada tikus diukur menggunakan metode lektin termodifikasi
dengan memotong ujung transmembran protein SARS-CoV untuk mengambil gambar.
Penghambatan transfer gen virus untuk mengukur antibodi virus
lentivirus SARS-CoV diproduksi oleh sel 293T dengan plasmid berikut: 7 µg pCMVDR8.2, 7 µg of pHR0CMV-Luc and 400 ng CMV/R-SARS-S. Sel diinjeksi dalam 1 malam, dicuci, dan ditaruh pada media. Empat puluh delapan jam setelahnya supernatan dapat dipanen, saring dengan saringan 0,45 mm , alikuot dan bekukan pada -80 oC.p24 diukur dari stok virus yang berbeda menggunakan Coulter HIV-1 p24
Antigen Assay kit. Antisera dicampur dengan 100 ml pseudoviruses pada variasi berbeda dan tambah ke sel Vero pada 48 bagian sumur. Pelat dicuci dan media ditambahkan pada 14-16 setelahnya. Empat pulu delapan jam setelah infeksi, sel di lisiskan pada buffer sel lisis/promega.
Netralisasi SARS-CoV oleh antisera imun tikus
Pelemahan dua ikatan heat-inactivated sera diuji pada mikronetralisasi untuk memunculkan antibodi ternetralisasi. Kehadiran efek sitopatik virus dites pada hari ketiga dan keempat. Serum terdilusi dihitung dengan Reed Muench formula.
Challenge pada tikus terimunisasi dengan SARS-CoV
Dengan anestesi isoflurane dan diinokulasi dengan 50 ml virus terdilusi
(104 TCID50 of SARS-CoV). Pada hari kedua, tikus yang tereutanisasi disimpan pada suhu beku. Jaringan beku dihomogenkan dengan medium Leibovitz. Jaringan beku dicairkan dan dihonogenkan (10 persen jaringan paru-paru, 5 persen virus)
Penghabisan subset sel T secara in vivo
antitikus CD4, anti tikus CD8 atau antitikus CD90 disiapkan. Lakukan 1 mg setiap 1 ml PBS saat 48 jam sebelum berubah
Transfer pasif imunoglobin
IgG dari tikus diimunisasi dengan plasmid DNA terkode dan aktivitas netralisasi dikonfirmasi menggunakan mouse pseudotyping assay. 0,3 ml IgB dimasukan ke tikus dan diinjeksi 24 jam sebelum penarikan.
Adoptive T-cell transfer
Sel T dari vaksin dan non vaksin(sebagai kontrol) dikembangkan menggunakan Pan T-Cell Isolation Kit. Sekitar 3x107 sel pada 0,5 ml PBS diinjeksi pada tikus
- Zhi-yong Yang1, et al. 2004. A DNA vaccine induces SARS coronavirus neutralization and protective immunity in mice. Nature journal. vol 428
Tidak ada komentar:
Posting Komentar