Kesetimbangan Kimia

A. Kesetimbangan Dinamis

1.Reaksi berkesudahan (irreversible) 

Merupakan reaksi yang berlangsung satu arah, zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan menjadi zat pereaksi. Ditandai satu anak panah (). 

Contoh :

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

2. Reaksi dapat balik (reversible) adalah reaksi yang berlangsung dua arah/zat hasil reaksi dapat dikembalikan menjadi zat pereaksi. Ditandai dengan dua anak panah (⇄).

Contoh:

2Hl(g) H2(aq) + I2(l)

*reaksi ke kanan disebut reaksi maju, dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik

*kesetimbangan kimia terjadi bila laju reaksi maju = laju reaksi balik

Kesetimbangan Homogen dan Heterogen

Kesetimbangan homogen : zat pereaksi dan hasil reaksi mempunyai fase yang sama

Contoh:

3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)

Kesetimbangan heterogen : terdiri dari 2 fase/lebih

Contoh:

BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) +SO4(aq)

B. Azas Lechatelier

Le Chatelier menyatakan “bila pada siatem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil mungkin”

Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan:

1.Perubahan konsentrasi

Reaksi akan bergeser ke arah konsentrasi lebih kecil

Contoh:

3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)

*Konsentrasi N2 dikurangi maka reaksi akan bergeser ke arah 3H2(g) + N2(g)

*Konsentrasi N2 ditambah maka reaksi akan bergeser ke arah NH3(g)

2.Perubahan suhu

Na-End (artinya jika suhu naik, reaksi bergeser ke arah endoterm)

Tu-Eks (artinya jika suhu turun, reaksi bergeser ke arah eksoterm)

Contoh:

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)  ∆H= - 85 kj

*∆H bernilai negatif, artinya reaksi kekanan merupakan reaksi eksoterm

*jika suhu dinaikan, maka reaksi bergeser ke arah 2H2(g) + O2(g)

*jika suhu dinaikan, maka reaksi bergeser ke arah 2H2O(g)

3.Perubahan volume / tekanan

Vosar-kosar : jika volume diperbesar maka reaksi bergeser ke arah jumlah koefisien lebih besar

Vocil-kocil : jika volume diperkecil, reaksi bergeser ke arah jumlah koefisien lebih

Contoh:

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)  ∆H= - 85 kj

* jika volume diperbesar (tekanan diperkecil) maka reaksi bergeser ke kiri atau ke arah 2H2(g) + O2(g)

*jika volume diperkecil (tekanan diperbesar) maka reaksi bergeser ke kanan atau ke arah 2H2O(g)

*jika jumlah koefisien ruas kiri dan kanan sama, volume/tekanan tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia

4.Katalis

Merupakan zat yg mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.

Katalis tidak menyebabkan pergeseran kesetimbangan, tetapi hanya mempercepat terbentuknya kesetimbangan

D. Tetapan Kesetimbangan

Guldberg dan Waage “jika hasil kali konsentrasi hasil reaksi dipangkatkan koefisienya dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi pereaksi dipangkatkan koefisienya ternyata senantiasa tetap”

Rumus umum:

mA(g) + nB(g) ⇄ pC(g) + qD(g)

K = [C]p.[D]q /  [A]m.[B]n

Yang dioperasikan adalah konsentrasi bentuk gas (g) dan cairan (aq)

Contoh:

C(s) + O2(g) CO2(g)

Maka,

K = [CO2] /[O2]

*Jika K > 1, hasil reaksi lebih banyak daripada reaktan

* Jika K < 1, hasil reaksi lebih sedikit daripada reaktan

*jika reaksi dibalik, maka K menjadi 1/K

*jika reaksi dikalikan, maka K menjadi Kx

*jika reaksi dibagi, maka K menjadi x√K

jika reaksi ditambahkan, maka K dikalikan

E. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial

Semua campuran gas akan menimbulkan tekanan total [P], sedangkan tekanan masing masing gas menimbulkan tekanan parsial (p). Jika dalam suatu ruangan tertutup terdapat gas H2, O2, dan N2 maka tekanan totalnya :

P = pH2 + pO2 + pN2

pH2 = (nH2/Σn). P

pO2 = (nO2/Σn). P

pN2 = (nN2/Σn). P

Σn = nH2 + nO2 + nN2

Pada suhu dan volume konstan, tekanan parsial berbanding lurus dengan jumlah mol. Gas yang memiliki jumlah mol terbesar pasti memiliki tekanan parsial lebih besar.

Rumus Kp secara matematika :

mA(g) + nB(g) ⇄ pC(g) + qD(g)

Kp = [pC]p.[pD]q / [pA n]m.[pB]n

Note : yang dimasukan kedalam Kp hanya fase gas karena yang mempunyai tekanan parsial hanya gas

Hubungan Kp dengan Kc/K

1.     Jika jumlah koefisien gas ruas kanan = ruas kiri maka Kp = Kc

2.     Jika jumlah koefisien gas ruas kanan tidak sama dengan ruas kiri maka

Kp = Kc (RT)∆n

∆n = selisih jumlah koefisien produk – reaktan

R = tetapan gas universal (0,082 L atm/mol K)

T = suhu mutlak (K=273 °C)

F. Kesetimbangan Disosiasi

Disosiasi adalah peruraian zat menjadi zat lain yang lebih sederhana. Disosiasi berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir dengan suatu kesetimbangan gas disebut kesetimbangan disosiasi.

Derajat disosiasi (a),

a = banyaknya zat yg bereaksi / banyaknya zat mula mula

 

Pre Lab Praktikum Asidi Alkalimetri

1.   Salah satu cara untuk menganalisis secara kuantitatif suatu larutan adalah dengan analisis volumetri. Jelaskan apa itu analisis volumetri!

Jawab:

Volumetri adalah metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif. Dalam analisis volumetri, penentuan zat dilakukan dengan jalan pengukuran  volume larutan atau berat zat yang diketahui konentrasinya untuk bereaksi secara kuantitatif (Rofath, 2019). Sample yang akan diketahui konsentrasinya direaksikan dengan suatu bahan yang lain dengan mengetahui jumlah Molaritas atau Normalitas zat tersebut (Varah, 2020). 


2. Salah satu bagian dari analisis volumetri adalah metode asidi alkalimetri. Jelaskan apa itu asidi alkalimetri beserta prinsip kerjanya!

Jawab:

Asidi alkalimetri adalah metode titrasi volumetric yang didasarkan pada sifat senyawa yang akan dititrasi. Prinsipnya, Asidi alkalimetri terjadi karena adanya reaksi antara ion hydrogen dari asam dengan ion hidroksida dari basa menghasilkan air yang bersifat netral. Asidi alkalimetri sendiri berarti pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam. (Wulandari, 2022).

3.Dalam analisis volumetri terdapat istilah standarisasi larutan. Apakah yang dimaksud dengan standarisasi larutan?

Jawab:

Proses pembakuan konsentrasi larutan standar sekunder melalui titrasi menggunakan larutan standar primer disebut dengan Standarisasi larutan. Standarisasi larutan ddilakukan untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan agar menghasilkan data yang tepat. Untuk mengurangi tingkat kesalahan sering dilakukan koreksi blanko (Aryani. 2020).

 4. Ada berapa macam larutan standar yang digunakan dalam praktikum asidi-alkalimetri? Jelaskan dan Berikan contohnya! (masing masing minimal 3)

Jawab:

Larutan standar merupakan larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti. Larutan standar dibagi menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer merupakan larutan yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan zattertentu dengan kemurnian tinggi. Larutan standar sekunder merupakan larutan yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat dengan kemurnian relative rendah sehingga konsentrasi diketahui darihasil standarisasi (Putra, 2016). Contoh dari larutan standar primer adalah kalium dikromat, natrium klorida, asam oksalat dan asam benzoate, sementara contoh dari larutan standar sekunder adalah perak nitrat, kalium permanganate, besi (II) sulfat, dan hidroksida (Alauhdin, 2020). 

5.Dalam proses titrasi, salah satu alat yang digunakan adalah buret. Jelaskan bagaimana cara penggunaan buret dalam proses titrasi!

Jawab:

Buret adalah alat yang digunakan untuk proses titrasi. Untuk menggunakan buret, pastikan buret telah bersih dan bebas lemak maupun debu. Menggunakan buret dengan klem pada tiang dalam posisi tegak lurus dengan datar air, mengisi buret dengan larutan sekunder, atur tinggi cairan dalam buret, gunakan tangan kiri unuk memegang kran sambil memutarnya dan tangan kanan memegang erlenmeyer yang berisi cairan yang dititrasi, lakukan sampai dicapainya titik akhir (Holly, 2018)

6.Rumus umum yang digunakan dalam pembuatan larutan standar sekunder!

Jawab:

Pembuatan larutan standar sekunder menggunakan beberapa rumus umum. Salah satunya dengan menggunakan rumus molar untuk mengetahui konsentrasi yang dibutuhkan. Pembuatan larutan sekunder juga mengunakan rumus pengenceran untuk mengetahui volume yang dibutuhkan. Serta, rumus konsentrasi lain yang dapat menghitung konsentrasi larutan (Alauhdin, 2020).

Rumus Molaritas

"Molaritas " ("M" )="Mol zat terlarut" /(Liter larutan) 

Atau" Molaritas " ("M" )="n" /"V" =("gr"  x 1000)/"Mr x V ml"        

Rumus pengenceran

M1.V1 = M2.V2

M1 = Konsentrasi larutan yang diencerkan

M2 = Konsentrasi larutan pengencer

V1 = Volume larutan yang diencerkan

V2 = Volume larutan pengencer

7. Mengapa dalam proses titrasi perlu ditambahan indikator warna? Jelaskan alasanmu!

Jawab:

Indikator pH merupakan zat yang dapat berubah warna apabila pH di lingkungannya berubah. Indikator warn dapat berupa indicator satu warna dan indikatoe dua warna. Indikator warna diperlukan untuk mengetahui prubahan pH saat titrasi. Megetahui nilai pH diperlukan untuk menentuan atau mengetahui titik akhir dan titik ekuivalen dari titrasi tersebut (Alauhdin, 2020).

 8.Dalam proses titrasi terdapat istilah titran dan titrat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titran dan titrat serta perbedaannya!

Jawab:

Titran adalah larutan sekunder yang belum diketahui konsentrasinya dan digunakan untuk mentitrasi dan titran adalah larutan yang ada pada buret. Sementara titrat adalah larutan primer yang dititrasi yang sudah diketahui konsentrasinya dan berada pada Erlenmeyer. Titran dapat berupa asam dengan titratnya basa ataupun sebaliknya (Alauhdin, 2020).

9.Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi NaOH? Tuliskan persamaan reaksinya!

Jawab:

NaOH merupakan larutan standar sekunder. Oleh karena itu perlu dilakukan pembakuan terhadap larutan NaOH untuk mengetahui konsentrasinya secara pasti. NaOH dapat dibakukan atau distandarisasi menggunakan asam oksalat yang merupakan bahan zat baku primer. Hal ini karena zat baku sekunder tidak stabil, agak sukar dimurnikan, dan tidak tahan lama dalam bentuk larutannya, sehingga bila akan digunakan sebagai standar, maka perlu dibakukan dahulu. 

Persamaan reaksi yang terjadi adalah :

C2H4.2H2O + 2NaOH → Na2C2O4 + 4H2O

(Wijayanti, 2019).


10. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi HCl? Tuliskan persamaan reaksinya!

HCl merupakan larutan standar sekunder. Dalam pelaksanaan titrasi, larutan sekundar yang memiliki pembakuan rendah dapat distandarisasi terlebih dahulu atau di bakukan dengan larutan primernya. HCl dapat dibakukan dengan boraks dengan rumus Na2B4O7.10H2O. 

Persamaan reaksi yang terjadi adalah

Na2B4O7.10H2O + 2HCl → 2NaCl + 4H3BO3 + 5H2O

(Leela, 2012).


Daftar Pustaka

Alauhdin. M. 2020. Buku Ajar Kimia Analitik Dasar. Semarang: UNNES Press.

Aryani, Titin dan Aji Bagus W. 2022. Analisis pemeriksaan kontrol klorida urin adisi metode Fantus menggunakan Sigma-metrik. Jurnal Penelitian Sains. 24(1): 1-6.

Holly, Desi N., Rachmat S., dan Lukman H. 2018. Deskripsi Keterampilan Psikomotorik Siswa Kelas X IPA SMAN 8 Pontianak pada Praktikum Titrasi Asam Basa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7(9): 1-9.

Leela, A Chandra, R. Swaroopa Rani, and G. Nageswara Rao. 2012. Solvent Effect on Protonation Equilibria of L-Aspartic Acid and Ethylenediamine in Dioxan–Water Mixtures. Proceedings of the National Academy of Sciences, India Section A: Physical Sciences. 82(1): 197-204.

Putra, Frischa Andhika dan R Djarot Sugiarso. 2016. Perbandingan Metode Analisis Permanganometri dan Serimetri dalam Penentuan Kadar Besi(II). Jurnal Sains dan Seni ITS. 5(1): 10-13.

Rofi’ath, Muizzathur. 2019. Fasilitas Penelitian Pengolahan Hasil Agribisnis di Bojonegoro. Skripsi. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945.

Varah, Maulidah Azmi. 2020. Analisa Kadar Bilangan Peroksida pada Berbagai Macam Minyak Jelantah Penjual Gorengan. Skripsi. Surabaya: Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Wijayanti, Imas Eva. 2019. Studi Kinetika Adsorpsi Isoterm Persamaan Langmuir dan Freundlich pada Abu Gosok Sebagai Adsorben. Jurnal Kimia Pendidikan. 4(2): 175-184.

Wulandari, Mitra Ayu dan I wayan M. 2022. Penetapan Kadar Tablet Asetosal dengan Metode Asidi-Alkalimetri. Jurnal Science of Mandalika. 3(6): 664-669.


“Handsanitizer dari Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia)” Sebagai pencegah Virus Corona

I. Tujuan
Membuat produk sebagai wirausaha berbasis bahan alam sebagai alat pencegahan dari pandemi corona.

II. Pendahuluan
 Human coronavirus (HcoVs) disebut sebagai patogen yang tidak menentu. Patogen ini menyebabkan flu pada manusia. Pada abad ke-21, muncul jenis HcoV yang sangat patogenik yaitu SARS-CoV dan MERS-CoV. Pada bulan Desember 
2019, muncul patogen HcoV jenis baru yaitu Novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Patogen ini ditemukan di Wuhan(Cina) yang menyebabkan penyakit serius hingga kematian. Novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) secara ekologis dengan ragam 
terbesar terdapat pada kelelawar. Hal ini menunjukan kelelawar merupakan reservoir 
yang baik untuk virus ini(Paules, 2020). Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di China  setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei dan provinsi di sekitar, kemudian bertambah hingga ke provinsi-provinsi lain dan seluruh China. Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus lain 
dilaporkan dari berbagai negara seperti Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman(WHO, 2020).
Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan Isdiartuti, 2006). Menurut Diana (2012) terdapat dua hand sanitizer yaitu hand sanitizer gel dan 
hand sanitizer spray. Hand sanitizer gel merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif alkohol 60%. Hand sanitizer yang berbentuk cair atau spray lebih efektif dibandingkan hand sanitizer gel dalam menurunkan angka kuman pada tangan. Diketahui kandungan daun sirih adalah minyak atsiri yang terdiri dari hidroksi kavikol, kavibetol, estargiol, eugenol, metileugenol, karvakrol, terpen, seskuiterpen, 
fenilpropan dan tanin (Anonim, 1980). Ekstrak daun sirih telah dikembangkan dalam beberapa bentuk sediaan misal pasta gigi, sabun, obat kumur karena daya antiseptiknya. Sediaan perasan, infus, ekstrak air-alkohol, ekstrak heksan, ekstrak kloroform maupun ekstrak etanol dari daun sirih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap gingivitis, plak dan karies (Suwondo et.al., 1991).
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran dan mengobati mereka yang positif terkena COVID-19. Salah satu upaya yang dilakukan 
diantaranya dengan melakukan studi atau penelitian-penelitian pembuatan obat/alat pencegah dari virus corona. 

III. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu baskom, panci, kompor gas, sendok, penyaring, tisu, 
mangkok, pisau, gelas, piring. 
Bahan-bahanya yaitu daun sirih, jeruk nipis, air putih.

IV. Cara Kerja
Daun sirih dibersihkan dengan air bersih. Kemudian dikeringkan sampai daun 
berwarna coklat. 
Daun dipotong kecil-kecil dengan gunting.Setelah itu direndam 
dengan air panas. 
Kemudian dikukus selama kurang lebih 30 menit. Setelahh itu  dihasilkan ekstrak daun sirih dengan menyaringnya dengan penyaring yang diberi 
tisu/kertas saring.
Pada suatu wadah peras dan saring jeruk nipis. Kemudian campurkan dengan ekstreak daun sirih dan ditambahi sedikit air. 
Setelah itu, masukan larutan kedalam wadah dan siap dipasarkan/digunakan.

V. Data Pengamatan
No Parameter
1. Bau Bau daun sirih dominan
2. Rasa Rasa getir keasaman
3. Warna Coklat muda
4 Jumlah volume 100 ml

VI. Pembahasan
Pada pembuatan hansanitizer ini, pembuatan ekstrak daun sirih dilakukan dengan cara dengan merebus daun sirih yang telah dibersihkan dalam sejumlah air sehingga didapat kadar 50%. Hal tersebut dilakukan sebagai pendekatan dengan 
cara yang umum dilakukan oleh masyarakat dan cara yang sudah lama digunakan. Kemudian daun sirih dilakukan ekstraksi dengan dikukus. Tujuanya yaitu untukmenarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Dalam proses ini, pelarutnya adalah air.Dari parameter bau, handsanitizer ini memiliki bau dominan pada daun sirih. Hal 
ini dikarenakan perbandingan antara jumlah daun sirih yang digunakan lebih banyak dibanding dengan jeruk nipis. Selain itu bau dari daun sirih yang khas dan memiliki jangka waktu lama untuk sampai hilang. Dari parameter rasa, handsanitizer ini 
memiliki rasa getir keasaman. Rasa getir disebabkan oleh ekstrak daun sirih. Kemudian untuk rasa asam disebabkan oleh jeruk nipis. Dari parameter warna, handsanitizer ini memiliki warna coklat muda. Warna ini berasal dari kombinasi 
warna ekstrak daun sirih berwarna coklat hitam dengan warna putih buram dari jeruk 
nipis.Daun sirih memiliki aktivitas antivirus. Daun sirih dimanfaatkan sebagai antisariawan, antibatuk, astrigent, dan antiseptik. Kandungan kimia tanaman sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak astari. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Senyawa ini akan mersak membran sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi(aelio, 
2012). Flavonoid bekerja menghambat fasepenting dalam biosintesis prostaglandin, yaitu pada lintasan siklooksigenase. Flavonoid juga menghambat fosfodiesterase, aldoreduktase, monoamine oksidase, protein kinase, DNApolymerase dan 
lipooksigenase. Tanin diketahui mempunyai aktifitas antiinflamasi, astringen, antidiare, diuretik dan antiseptik. Sedangkan aktivitas farmakologi saponin yang telah dilaporkan antara lain sebagai antiinflamasi, antibiotik, antifungi, antivirus, 
hepatoprotektor serta antiulcer(Linarti, 2011).
 Pada pembuatan produk ini, digunakan daun sirih memiliki sifat antibakteri. Ekstrak daun sirih memiliki sifat yang mudah dioksidasi. Oleh karena itu, pada produk ini, ekstrak dicampur dengan jeruk nipis yang berfungsi sebagai antioksidan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Reddy (2012), daun jeruk nipis memiliki kemampuan sebagai antioksidan dengan menghambat aktivitas oksidasi radikal 50%. Kandungan dari jeruk nipis yang memberikan adanya aktivitas antioksidan 
adalah alkaloid, fenol, saponin, tanin, steroid, dan flavonoid (Reddy, 2012).

VII. Kesimpulan
Didapatkan produk handsanitizer ekstrak daun sirih dan jeruk nipis dengan 
jumlah 1 botol ukuran 100 ml. Produk ini diharapkan mampu mengurangi penularan 
virus corona melalui kontak kulit.

VIII. Daftar Pustaka
Aiello, Susan E. The Merck etinary manual. USA: Merck Sharp & Dohme Corp; 2012.
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kehatan Republik 
Indonesia, p.92-98.
Barsasella, Diana. (2012). Sistem Informasi Kesehatan (hal. 35, 64-81). Jakarta :
Mitra Wacana Medika.
 Linarti R, Muslihah S, Nuri. Uji antiinflamasi ekstrak metanol daun sirih merah (Piper 
crocatum Ruiz & Pav) pada tikus putih. ISJD. 2011; 16(1): 34-42.

Latihan Soal Ujian Biokimia


  1. Terdapat dimana dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin D?

jawab: 

      Vitamin D, dari makanan maupun kulit dimetabolisme di hati menjadi 25(OH)D oleh enzim 25-hidroksilase dan akan tersedia sebagai cadangan di sirkulasi dengan waktu paruh 2-3 minggu. Di dalam darah, 25(OH)D terikat dengan DBP membentuk komplek 25(OH)D-DBP. Proses metabolisme kedua terjadi di ginjal, dimana 25(OH)D mengalami hidroksilasi pada C-1, membentuk metabolit teraktif yaitu 1,25-dihydroxyvitamin D (calcitriol), dan juga pada C-24 membentuk metabolit inaktif yaitu 24,25-dihydroxyvitamin D (24 -hydroxycalcidiol). 2 Calcitriol terikat pada reseptor inti sel, vitamin D receptor (VDR), yang ada di ginjal, usus kecil dan tulang. Di ginjal, 1,25(OH)2D menstimulai reabsorpsi kalsium tubulus proksimal. Di usus kecil, 1,25(OH)2D menstimulasi absorpsi kalsium dan fosfat. 1,25(OH)2D dan hormon paratiroid memobilisasi kalsium dari jaringan tulang dengan cara menstimulai osteoklas. 

       Defisiensi atau kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rakhtis terdapat pada anakanak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat ekurangan kalsium dan fosfat.

  1. Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin D

jawab:


vitamin D: (I) ergocalciferol (vitamin D 2 ), (II) cholecalciferol (vitamin D 3 ), and (III) 25-hydroxy- cholecalciferol.

  1. Terdapat dalam bahan makanan apa, dan apa yang terjadi jika tubuh kekurangan vitamin C

jawab: 

       Sumber vitamin C berasal dari pangan terutama sayur dan buah utamanya yang rasanya asam seperti jeruk, nenas atau tomat. Pada sayuran, kandungan vitamin C banyak terkandung pada sayuran daun-daunan dan jenis kol.

       Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran yang segar. 

  1. Tuliskan struktur  Vitamin E ?

jawab:

 

  1. Sebutkan fungsi vitamin E dalam makhluk hidup !

jawab:

       Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksi yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal bebas peroksil selanjutnya. Dengan demikian á – tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasi yang reversible, cincin kromana dan rantai samping akan teroksidasi menjadi produk non radikal bebas.

  1. Terdapat dalam bahan makanan apa dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin B1?

jawab:

       Tiamin dapat ditemukan di sebagian besar makanan, namun sumber makanan kaya tiamin meliputi biji-bijian, beras merah, daging babi, unggas, kacang kedelai, kacang-kacangan, kacang kering, kacang polong, dan produk biji-bijian sereal.

       Defesiensi tiamin dapat menyebabkan rusaknya metabolisme karbohidrat. Selain itu,  menyebabkan sistem imun tidak protektif sehingga menurunkan ketahanan terhadap infeksi M.tuberculosis.

  1. Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin B1 !

jawab:

 

  1. Terdapat dimana dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin B6?

jawab:

       Hati, ikan mackel, alpukat, pisang, daging, sayuran dan telur merupakan sumber vitamin B6 yang terbaik. Defisiensi yakni timbulnya anemia perniciousa dan gejala neurologis.

  1. Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin B6 !

jawab:

 

 

    pyridoxine    pyridoxal    pyridoxamine

 

  1. Apa fungsi vitamin B6 dalam anabolisme protein?

jawab:

Vitamin ini diperlukan pada saat tubuh membentuk protein dengan mengubah asam amino yang terdapat dalam makanan.

  1. Tuliskan struktur dan nama lain dari Vitamin C ?

jawab:

 

 

 

 

  1. Tuliskan reaksi oksidasi dari vitamin C (Reaksi dengan reagen Fehling) !

jawab:

 





  1. Mengapa vitamin C dipakai sebagai antioksidan ?

jawab:

       Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Vitamin C juga sebagai antioksidan dan prooksidan. antioksidan dapat menankap radikal bebas sehingga menghambat proses oksidasi. Vitamin C merupakan antioksidan yang bekerja dalam cairan ekstraseluler karena mempunyai sifat kelarutan yang tinggi dalam air. Vitamin C dapat mereduksi superoksida, hidrogen peroksida radikal hidroksida dan oksigen reaktif lain yang dapat muncul baik secara intraselullar maupun ekstraselular.

  1. Mengapa reagen fehling harus dipisahkan dalam bentuk Fehling A dan Fehling B!

jawab:

       Fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan larutan yang terdiri dari NaOH dan NaK-tartrat. Fehling asli secara meluruh dibuat dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B karena harus dicampurkan sebelum digunakan alias pereaksi ini kurang stabil. Itulah sebabnya pereaksi ini dipisahkan.

sumber :

Borel, P & Caillaud, Denis & Cano, Noël. 2013. Vitamin D Bioavailability: State of the Art. Critical reviews in food science and nutrition. 55. 10.1080/10408398.2012.688897.

Chowdhury, Mohammed. (2016). Determination of amount of Vitamin C (Ascorbic Acid) from supplied commercial tablets by using Iodometric titration.

Fauzi, et al. 2019. Peran Tiamin (Vitamin B1) dalam Meningkatkan Aktivitas Makrofag Alveolar terhadap Pertumbuhan Bakteri Mycobacterium tuberculosis. Majority. 8.1 (1)

Pakaya, David. 2014. PERANAN VITAMIN C PADA KULIT. Jurnal Ilmiah Kedokteran. No.2(1)

Puspa, Y., Dewi.  An Overview: VITAMIN D. Link: https://www.researchgate.net/profile/Yunika_Puspa_dewi/publication/319997190_An_Overview_VITAMIN_D/links/59c5bbe0458515548f28cdf6/An-Overview-VITAMIN-D.pdf. Diakses pada 3 Juni 2020

Sylvester, Paul & Shah, Sumit. (2005). Mechanisms mediating the antiproliferative and apoptotic effects of vitamin E in mammary cancer cells. Frontiers in bioscience : a journal and virtual library. 10. 699-709. 10.2741/1565. 

Triana, Vivi. 2006. MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYA DALAM TUBUH MANUSIA. Jurnal Kesehatan Masyarakat. I (1)

Yuniati, H., Almasyuri. 2012. KANDUNGAN VITAMIN B6, B9, B12 DAN E BEBERAPA JENIS DAGING, TELUR, IKAN DAN UDANG LAUT DI BOGOR DAN SEKITARNYA. Penel Gizi Makan. 35(1)

Menyetarakan Reaksi Redoks

1. S2- + NO3-  NO + S8

*Pisahkan mana yang reduksi dan mana yang oksidasi.

Oksidasi  = 8S2- → S8 + 16e-

Reduksi = NO3-  + 3e → NO

 

*Seimbangkan atom pada masing masing reaksi.

Oksidasi  = 8S2- → S8 + 16e-

Reduksi = NO3-  + 3e + 4H+ → NO + 2H2O

*Ekivalenkan jumlah elektron yang diterima dengan jumlah elektron yang dilepas.

Oksidasi  = 24S2- → 3S8 + 48e-

Reduksi = 16NO3-  + 48e + 64H+ → 16NO + 32H2O

*Gabungkan kedua reaksi dan sederhanakan

24S2- + 16NO3-  + 64H+→ 3S8 + 16NO + 32H2O

2. Al + NO3-  Al(OH)4- + NH3

*Pisahkan mana yang reduksi dan mana yang oksidasi.

Oksidasi  = Al  Al(OH)4- + 3e

Reduksi = NO3-   + 8e →  NH3

*Seimbangkan atom pada masing masing reaksi.

Oksidasi  = Al + 4H2O Al(OH)4- + 3e + 4H+

Reduksi = NO3-   + 8e + 9H+  →  NH3 + 3H2O

*Ekivalenkan jumlah elektron yang diterima dengan jumlah elektron yang dilepas.

Oksidasi  = 8Al + 32H2O 8Al(OH)4- + 24e + 32H+

Reduksi = 3NO3-   + 24e + 27H+  →  3NH3 + 9H2O

*Gabungkan kedua reaksi dan sederhanakan

8Al + 23H2O + 3NO3-   8Al(OH)4- + 5H+ + 8NH3

3. Bi(OH)3 + Sn(OH)3- Sn(OH)62- + Bi

*Pisahkan mana yang reduksi dan mana yang oksidasi.

Oksidasi  = Sn(OH)3- Sn(OH)62- + 2e

Reduksi  = Bi(OH)3 + 3e Bi  *Seimbangkan atom pada masing masing reaksi.

Oksidasi  = Sn(OH)3- + 3H2O Sn(OH)62- + 2e + 3H+

Reduksi  = Bi(OH)3 + 3e + 3H+ Bi + 3H2O

 *Ekivalenkan jumlah elektron yang diterima dengan jumlah elektron yang dilepas.

Oksidasi  = 3Sn(OH)3- + 9H2O 3Sn(OH)62- + 6e + 9H+

Reduksi  = 2Bi(OH)3 + 6e + 6H+ 2Bi + 6H2O

*Gabungkan kedua reaksi dan sederhanakan

3Sn(OH)3- + 3H2O + 2Bi(OH)3  3Sn(OH)62- + 3H+ + 2Bi

4. MnO4- + C2O42-MnO2 + CO2

 *Pisahkan mana yang reduksi dan mana yang oksidasi.

Oksidasi  = C2O42- 2CO+ 2e

Reduksi = MnO4- + 3e MnO2

*Seimbangkan atom pada masing masing reaksi.

Oksidasi  = C2O42- 2CO+ 2e

Reduksi = MnO4- + 3e + 4H+

MnO2 + 2H2O

*Ekivalenkan jumlah elektron yang diterima dengan jumlah elektron yang dilepas.

Oksidasi  = 3C2O42- 6CO+ 6e

Reduksi = 2MnO4- + 6e + 8H+

2MnO2 + 4H2O

*Gabungkan kedua reaksi dan sederhanakan

3C2O42- + 2MnO4- + 8H+

6CO+ 2MnO2 +  4H2O

 

 

 

 

 

 

Macam Macam Distilasi

1.Distilasi Sederhana

Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Destilasi sederhana juga merupakan teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih

dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.

Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan Alkohol.  Pada prakteknya, kebanyakan campuran sukar untuk dimurnikan melalui satu distilasi sederhana.


2 Distilasi Uap

Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °c atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °c dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.

Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum daritumbuhan.campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atasmenuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.

 C:\Users\lenovo\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG-20190405-WA0001.jpg

3. Distilasi Fraksinasi

Distilasi yang dilakukan untuk memisahkan campuran zat atau senyawa dengan titik didih yang bervariasi. Distilasi fraksinasi adalah distilasi atau pemisahan untuk larutan yang mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih. Distilasi Fraksinasi ini biasa disebut dengan distilasi bertingkat. Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Proses distilasi fraksinas membutuhkan kolom – kolom fraksinasi. Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pengaturan materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan penghilangan hasil destilasi.

Distilasi fraksinasi dilakukan dalam 2 skala ruang yaitu skala laboratorium dan skala industri. Dalam skala laboratorium, distilasi fraksinasi digunakan untuk memisahkan beberapa atau banyak macam zat dalam suatu campuran (Jenskins, 2002). Proses distilasi fraksinasi yaitu campuran zat dipisahkan sesuai dengan titik didihnya masing – masing. Mula – mula zat dipanaskan pada titik didih paling rendah sehingga zat dengan titik didih paling rendah akan menguap terlebih dahulu atau berada pada kolom paling atas. Sedangkan zat yang lainnya (belum tercapai titik didihnya) akan turun kembali ke dalam labu campuran. Uap zat yang terkondensasi tersebut akan ditampung dalam suatu labu hasil distilasi. Apabila tidak ada zat yang mengembun lagi, maka suhu zat dinaikkan untuk mencapai titik didih zat yang berikutnya sampai terbentuk pisahan zat yang diinginkan. Berikut adalah rancangan alat distilasi fraksinasi dalam skala laboratorium. 

Sedangkan dalam skala industri distilasi fraksinasi digunakan dalam proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi – fraksinya. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).Hasil gambar untuk distilasi fraksinasi

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. Diagram pemisahan minyak bumi ke dalam fraksinya adalah sebagai berikut. Gambar terkait


Perbedaan distilasi fraksinasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya (Smith, 2016).

  1. Distilasi Vakum

Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik

didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C.


Metode destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasioleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini.

Fungsi:

  1. Pompa vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor

  2. Kondensor:  mengubah uap air kembali ke dalam bentuk cair. 

  3. Separator: untuk menampung hasil pada proses kondensor

  4. Termometer: untuk mengukur suhu (sebagai pengontrol suhu)

  5. Ketel distilasi : sebagai tempat bahan yang akan didistilasi

  6. Receiver flask : sebagai tempat penerima hasil distilasi

Proses pada industri:

Pada suatu penelitian dengan menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan perlakuan monofaktor yaitu suhu distilasi vakum dengan lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan respon yang diamati adalah rendemen dan kadar etanol destilat. Dilakukan penentuan kondisi optimum proses sehingga dihasilkan produk etanol yang optimal. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan membuat larutan fermentasi dari 80 gram kulit nanas yang dipotong kecil-kecil, dicampur dengan aquades 160 ml lalu dihancurkan dengan blender. Larutan Fermentasi diatur pHnya menjadi pH 4,5 – 5,5 dengan ditambahkan HCl atau ditambah NaOH sampai nilai pH berada pada kisaran yang telah ditentukan.        Larutan kulit nanas yang telah disesuaikan pHnya kemudian sterilisasi pada suhu 70˚ C - 80˚ C selama 15 menit . Larutan kulit nanas yang sudah diatur pHnya, ditambah fermipan sebanyak 0,5% (b/v) dan difermentasi dalam kondisi anaerob selama 4 hari. 

       Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain saring untuk memisahkan larutan fermentasi dengan kotoran yang tercampur didalam larutan tersebut agar proses evaporasi berjalan dengan lancar dan lebih optimal. Tahap distilasi vakum dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat vacuum distilation untuk memisahkan etanol dari larutan fermentasi yang terbentuk. Alat ini bekerja seperti alat distilasi sederhana, penurunan tekanan diberikan kepada labu yang berisi sampel menyebabkan terjadinya penurunan titik didih larutan.   Pompa vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan diubah kembali ke dalam bentuk cair. Perlakuan yang diberikan dibagi dalam 3 taraf dengan ulangan sebanyak 3 kali. Adapun taraf perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: T1= suhu distilasi vakum 40˚ C T2= suhu distilasi vakum 50˚ C T3= suhu distilasi vakum 60˚ C. 

Sumber:

Effendy. 2012. A-Level Chemistry For Senior High School Student Based On KTSP And Cambridge Curriculum Volume 3A. Malang: Indonesia academic Publishing 


Firman. Harry. 2018. Filsafat Sains. Bandung: SPS UPI

Jenkins, Frank. et al. 2002. Nelson Chemistry 11. Toronto: Nelson Education Ltd.

Kodoatie, Robert J., Dan Roestam, Sjarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit  Andi

Nugroho, dkk. 2014. Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 2 No. 2. 131-137

Smith, Janice G. 2016. General, Organic, & Biological Chemistry (3rd edition). New York: McGraw-Hill Education

Sutrisno, C Totok. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta :Rineka. Cipta


Pendidihan Cairan

Mendidih merupakan proses yang dikendalikan sendiri oleh sumber panas dan tekanan tidak memberikan kontribusi apapun dalam proses mendidih . Air akan mendidih ketika tekanan uap dan tekanan atmosfer nya sama. Sehingga temperatur dari air yang mendidih tergantung dari tekanan, bukan dari suhu. 

Air dalam bentuk padat, cair dan gas, semua bergantung dari suhu dan tekanan lingkungan sekitarnya. Perubahan suhu atau tekanan menyebabkan air mungkin mengalami perubahan fase. Sebagai contoh adalah ketika air merespon perubahan suhu pada permukaan laut, biasanya membeku pada 0 0Celcius dan mendidih pada 100 0Celcius. 

       Ketika air dipanaskan dengan mengalirkan kalor, maka suhu air tersebut akan naik dan jika sudah mencapai titik didih, akan terbentuk gelembung-gelembung gas dalam air yang bermula dari bawah/dasar wadah lalu kemudian akan semakin banyak naik ke atas secara kontinu. Gelembung gas yang dihasilkan oleh proses pendidihan dan dapat diamati langsung oleh indera penglihatan adalah uap air atau air dalam fasa gas. Menurut Jhonson (1998) pada suhu 100oC, 1 atm gelembung besar merupakan uap air yang muncul ke permukaan dan pecah pada proses pendidihan air. Semua molekul air mempunyai energi yang cukup untuk meninggalkan cairannya saat mendidih (Effendy 2012). Jadi uap air yang meninggalkan cairannya adalah molekul air dengan fasa gas. 

       Pada tekanan dan temperatur udara standar (76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100 ºC. (Flinn, 2015). Pada kondisi standar inilah air di lautan dan permukaan bumi tidak mendidih dan tidak menguap ke udara. Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan di atas permukaan zat cair. Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya semakin besar tekanan udara maka semakin besar pula titik didih zat cair tersebut. 

Pada suhu dan tekanan tertentu, penguapan terjadi pada seluruh bagian zat cair.Penguapan secara menyeluruh ini dinamakan mendidih.Pada saat mendidih suhu zat konstan, karena selama air mendidih kalor yang diserap digunakan untuk mengubah air menjadi uap air. Kalor yang diberikan pada zat digunakan untuk mengubah wujud dari cair menjadi wujud uap.Suhu tetap ini disebut titik didih yang besarnya sangat bergantung pada tekanan di permukaan zat itu.Titik didih zat pada tekanan 1 atm disebut titik didih normal. 

       Tekanan uap adalah ukuran dari jumlah uap yang hadir di atas cairan pada suhu tertentu. Tekanan uap di atas cairan adalah sebanding dengan suhu cairan, yang berarti semakin tinggi suhu cairan, semakin tinggi tekanan uap yang dihasilkan. Sebuah cairan mulai mendidih saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya cairan. Air mendidih pada suhu yang lebih rendah di Denver (sekitar satu mil di atas permukaan laut) dibandingkan dengan Boston (sekitar di permukaan laut) ini disebabkan oleh tekanan atmosfer rendah di ketinggian yang lebih tinggi. Lebih rendah tekanan atmosfer di Denver berarti tekanan uap air mencapai tekanan atmosfer lokal pada suhu yang lebih rendah, yang menyebabkan air mendidih sekitar 97 ° C. (Flinn, 2016) 

       Air akan mendidih ketika tekanan uap dan tekanan atmosfer nya sama. Sehingga temperatur dari air yang mendidih tergantung dari tekanan, bukan dari suhu. Mars memiliki tekanan atmosfer yang rendah sehingga air di permukaannya akan mendidih.(NASA, 1999). Jadi pada dasarnya mendidih adalah kondisi dimana tekanan udara diatas permukaan airnya diperkecil/diturunkan sehingga titik didihnya menjadi lebih kecil. Dengan mengekstrapolasi pola antara suhu dan tekanan mendidih, mereka menyadari bahwa bahkan air di dekat titik bekunya memiliki cukup energi kinetik untuk mendidih jika tekanannya cukup rendah. (NASA, 1999). 

Dengan tekanan rendah, molekulair membutuhkan sedikit energi kinetik untuk menguapkan air dalam wadah tertutup, Penurunan energi kinetik iniditerjemahkan ke dalam suhu didih yang lebih rendah. 

       Ada dua cara untuk membuat air dapat mendidih. Mengalirkan panas ke air tersebutdengan meningkatnya suhu sehingga tekanan uap sesuai dengan tekanan atmosfer, atau mengurangi tekanan sekitar cairan untuk mencocokkan tekanan uap cairan pada suhu tertentu sehingga cukup untuk menyebabkan air mendidih pada suhu kamar. Tekanan uap air pada suhu kamar (20 ° C) adalah sekitar 18 mm Hg. Pada 10 ° C, tekanan uap air adalah sekitar 9 mm Hg. Oleh karena itu, agar air mendidih pada suhu kamar, tekanan atmosfer sekitarnya air harus diturunkan untuk setidaknya 18 mm Hg. 

       Eksplanasi ilmiah tentang konsep mendidih memberikan definisi yang jelas tentang aktivitas partikel selama proses mendidih itu terjadi. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa mendidih tidak hanya dapat lakukan dengan mengalirkan kalor atau proses pemanasan hingga mencapai titik didih. Namun mendidihkan air dapat dilakukan juga pada kondisi suhu ruang dengan cara mengurangi tekanan udara diatas permukaan air sehingga titik didihnya akan menjadi lebih kecil, atau tekanan uap air lebih besar dari tekanan atmosfer sekitarnya air, sehingga air mulai mendidih. 

Gambar terkait




Kesetimbangan Kimia

A.  Kesetimbangan Dinamis 1. Reaksi berkesudahan (irreversible)  Merupakan reaksi yang berlangsung satu arah, zat hasil reaksi tidak d...