1. Diklorin
Diklorin merupakan gas berwarna hijau pucat, beracun juga sangat reaktf meskipun tidak sereaktif gas difluorin. Diklorin bereaksi dengan banyak unsur, biasanya membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi tinggi bagi unsur yang bersangkutan. Sebagai contoh, besi terbakar menghasilkan besi(III) klorida, bukan besi(II) klorida; demikian juga fosfor terbakar dalam diklorin berlebihan menghasilkan fosfor pentaklorida menurut persamaan reaksi:
2Fe(s) + 3Cl2 (g) -> 2FeCl3 (s)
P4 (s) + 10Cl2 (g) -> 4PCl5 (s)
Namun demikian dengan unsur non-logam tertentu seperti belerang, diklorin menghasilkan senyawa belerang dengan tingkat oksidasi rendah (+2), jadi, daya oksidasi klorin nyata lebih rendah daripada fluorin.
Gas diklorin sangat mudah dipreparasi dalam laboratorium dengan menambahkan asam hidroklorida pekat pada padatan kalium permanganate; klorida dioksidasi menjadi klorin dan ion permanganate direduksi menjadi mangan(II), menurut persamaan reaksi:
{2HCl (aq) + 2H2O (l) ->2H30+ (aq) + Cl2 (g) + 2e} 5x
{ MnO4- (aq) + 8H3O+ (aq) + 5e -> Mn2+ (aq) + 12H2O (l) } 2x
------------------------------------------------------------------------------------------------ +
2MnO4- (aq) + HCl (aq) + 6H3O+ (aq) -> 2Mn2+ (aq) + 5Cl2 (g) + 14H2O (l)
Diklorin dapat bertindak sebagai agen klorinasi; sebagai contoh, pencampuran etena dengan diklorin menghasilkan 1,2-dikloroetana, menurut persamaan reaksi:
H2C=CH2 (g) + Cl2 (g) -> ClH2C-CH2Cl (g)
Diklorin bereaksi dengan air menghasilkan campuran asam hidroklorida dan asam hipoklorit menurut persamaan reaksi:
Cl2 (aq) + 2H2O (l) ↔ H3O+ (aq) + Cl- (aq) + HClO (aq)
Pada temperature kamar, larutan jenuh diklorin dalam air mengandung kira kira dua pertiga molekul diklorin terhidrat dan sepertiga campuran asam tersebut. Asam hipoklorit berada dalam sistem kesetimbangan ion
HClO (aq) + 2H2O (l) ↔ H3O+ (aq) +ClO- (aq)
Larutan diklorin dalam air sebagai agen pembersih / pemutih (bleaching) sebendarnya lebih diperankan oleh aktivitas oksidan ion hipoklorit tersebut daripada molekul diklorin sendiri.
Gas diklorin dipreparasi dari elektrolisis larutan natrium klorida, dengan hasil samping natrium hidroksida. Sebagian besar produksi diklorin digunakan untuk sintesis senyawa-senyawa organoklorin dan pada industry pulp dan kertas untuk pemutih kertas, pengolahan (pemurnian) air dan dalam produksi titanium(IV) klorida, TiCl4, suatu tahapan tengahan dalam ekstrasi titanium dari bijihnya.
2. Asam hidroklorida
Asam hidroklorida sangat larut dalam air, asam hidroklorida pekat mempunyai konsentrasi 12M mengandung seutar 38% massa hidroklorida, asam ini merupakan cairan tidak berwarna dengan bau khas asam oleh karena terjadinya keseimbangan antara gas dan karutan asam sebagai berikut:
HCl (aq) ↔ HCl (g)
Produksi asam hidroklorida dengan kualitas teknik sering berwarna agak kuning oleh karena mengandung pengotor besi(III). Berbeda dengan asam hidrofluorida, asam hidroklorida merupakan asam kuat (pKa = -7), terionisasi hamper sempurna sebagai berikut:
HCl (aq) + H2O (l) -> H3O+ (aq) + Cl- (aq)
Metode tradisional pembuatan asam hidroklorida dalam laboratorium adalah dengan mereaksikan natrium klorida dengan asam sulfat pekat; pada tahap pertama pemanasan sekitar 150oC menghasilkan natrium hydrogen sulfat menurut persamaan reaksi:
NaCl (s) + H2SO4 (l) -> NaHSO4 (s) + HCl (g)
Gas hydrogen klorida ini kemudian dilarutkan dalam air untuk mendapatkan asam pekat. Hydrogen klorida juga dapat dibuat melalui reaksi langsung antara gas diklorin dengan dihidrogen.
H2 (g) + Cl2 (g) -> 2HCl (g)
Porsi terbesar produksi hydrogen klorida sesungguhnya berasal dari hasil samping sintesis karbon tetraklorida:
CH4 (g) + Cl2 (g) -> CCl (l) + 2HCl (g)
Hidrogen klorida sangat banyak pemakaiannya, seperti pada penghilangan karat pada permukaan baja, permunian glukosa dan sirup jagung, pengolahan minyak dan gas pada sumur sumur minyak dan gas, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar